Oleh: Ahmad Muzakki, S.Sy, M.H (Mudir Ma`had Aly PP Zainul Hasan Genggong)
Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi soleh dan solehah yang mampu bertakwa kepada Allah, meneladani kehidupan Rasulullah dan mengikuti jejak para salafussoleh yang telah sukses menjalani kehidupan di dunia yang fana ini. Anak yang berbakti kepada orang tua adalah harapan bagi semua orang yang akan atau telah memiliki buah hati. Sebuah kebanggaan yang tiada tara apabila Allah memberikan hadiah berupa seorang anak yang sholeh dan sholehah. Dan merupakan sebuah ujian besar apabila Sang Pencipta memberikan seorang anak yang durhaka dan ahli maksiat.
Anak yang sholeh dan sholehah bukanlah kado cuma-cuma yang diberikan oleh Allah. Perlu adanya upaya dan usaha yang keras untuk mendapatkannya. Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam mengkader seorang anak agar bisa menjadi generasi emas.
Lantas Bagaimanakah cara mendidik anak sesuai al-Quran dan hadist? Apa saja usaha yang harus dilakukan oleh orang tua agar anaknya bisa sholeh dan sholehah?
Dalam al-Quran terekam sebuah kisah tentang Luqman al-Hakim yang memberikan nasehat kepada anaknya. Tepatnya pada surat Luqman ayat 13 yang berbunyi:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (13)
Ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya sewaktu memberi pelajaran: “Wahai anakku, janganlah engkau menyekutukan Allah sebab tindakan itu adalah kezaliman yang besar (QS. Luqman:13).
Kemudian pada ayat ke 17 Luqman al-Hakim memerintah anaknya agar beribadah, amar makruf nahi munkar dan bersabar. Teks lengkap ayatnya adalah sebagai berikut:
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ (17)
Wahai anakku dirikanlah sholat dan suruhlah (umat manusia) mengerjakan yang baik dan mencegah yang munkar dan bersabarlah terhadap segala yang menimpa atas dirimu. Sesungguhnya yang demikian itu adalah salah satu yang diwajibkan oleh Allah (QS, Luqman:17).
Dua ayat di atas memberikan informasi tentang pentingnya memberikan pendidikan terhadap seorang anak baik pendidikan akidah, syariat dan akhlak. Orang tua memiliki peranan yang sangat vital terhadap masa depan anaknya. Salah satu kunci sukses masa depan anak adalah pendidikan dari orang tua. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi:
كَانَ أَبُو هُرَيْرَةَ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ :« مَا مِنْ مَوْلُودٍ فِى بَنِى آدَمَ إِلاَّ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ حَتَّى يَكُونَ أَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَا تُنْتَجُ الْبَهِيمَةُ بَهِيمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّونَ فِيهَا مِنْ جَدْعَاءَ ». ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ (فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِى فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لاَ تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ فِى الصَّحِيحِ عَنْ حَاجِبِ بْنِ الْوَلِيدِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ حَرْبٍ
Abu Hurairah menceritakan bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Setiap bayi tidaklah dilahirkan melainkan dalam kesucian (fitrah). Kedua orang tuanyalah yang membuatnya kelak jadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi, seperti hewan yang diturutsertakan ke dalam hewan-hewan lain yang bergerombol: apakah di situ ada hewan yang tidak mau ikut?” Abu Hurairah lalu berkata: Jika kalian mau, bacalah surat ar-Rum : 30 : Tetaplah di atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Sungguh tidak ada perubahan pada fitrah Allah itu. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. (HR. Muslim).
Hadist di atas memberikan pesan bahwa orang tua mempunyai peran besar dalam mewarnai kehidupan anaknya, terutama dalam soal keagamaan. Penanaman nilai-nilai akidah, akhlak dan ibadah, jelas mengharuskan campur tangan orang tua. Rasulullah menegaskan bahwa kefitrahan anak akan terkontaminasi kalau orang tuanya tidak mau menjaganya dengan mengajarkan agama. Oleh karena itu, untuk mempertahankan kefitrahan anak, orang tua perlu memberikan pendidikan dalam masalah agama.
Akidah, akhlak dan ibadah harus diajarkan oleh orang tua kepada anaknya sejak dini. Dalam mengajar anak, orang tua Perlu strategi dan metode yang baik. Buatlah anak senang mendengarkan ilmu yang disampaikan. Jadikanlah suasana belajar dalam kondisi rileks. Orang tua harus mendidiknya dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.
Dalam bidang akidah, orang tua wajib hukumnya mengajarkan bahwa dzat yang harus disembah hanyalah satu yaitu Allah yang menjadi pencipta alam semesta. Harus juga diajarkan tentang malaikat dan tugas-tugasnya, nabi dan rasul yang wajib diketahui, adanya hari akhir dan ketentuan qodlo` dan qodar. Tujuannya adalah agar keyakinan dan keimanan mereka tertanam sejak dini. Orang tua bisa membuatkan syair-syair yang berhubungan dengan akidah dan kemudian dihafalkan oleh anak-anaknya. Hal ini lebih memudahkan anak untuk mengingat hal-hal yang harus diketahui dalam masalah akidah.
Ibadah juga merupakan hal penting yang harus diajarkan sejak dini. Anak yang masih kecil harus dilatih untuk beribadah. Dalam ibadah sholat misalnya, maka sejak umur 7 tahun sudah harus diperintah dan jika sudah berumur 10 tahun dan enggan untuk melakukan sholat, maka orang tua boleh memukulnya sebagai pendidikan baginya. Begitu pula dalam ibadah-ibadah yang lain, perlu adanya bimbingan dari orang tua agar anak mau melakukan ibadah sekalipun dengan cara bertahap. Perlu adanya keistiqomahan dan kesabaran dari seorang bapak dan ibu dalam mengajarkan ibadah kepada buah hatinya.
Begitu juga dalam mengajarkan etika, orang tua harus lebih banyak memberikan contoh praktis. Sebelum makan diajari membaca basmalah, makan menggunakan tangan kanan dan selesai makan diajari membaca hamdalah. Doa ketika akan tidur dan bangun tidur juga penting untuk diajarkan. Orang tua perlu memberikan hafalan-hafalan doa khusus berkenaan dengan aktivitas-aktivitas sehari-hari. Ketika ada orang yang sedang kesulitan, maka sangat baik jika anak diajari untuk bersedekah dan memberikannya langsung kepada yang membutuhkan.
Pendidikan akidah, akhlak dan ibadah merupakan sesuatu yang sangat penting bagi seorang anak. Pendidikan tersebut akan berpengaruh terhadap masa depan anak. Kesalehan akan diperoleh apabila seorang anak sudah mempunyai keyakinan agama yang kuat, rajin beribadah dan berakhlakul karimah.
Selain itu, anak perlu diajari keterampilan agar kelak menjadi insan yang mandiri. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi:
حق الولد على الوالد أن يعلمه الكتابة والسباحة والرماية وأن لا يرزقه إلا طيبًا
Hak anak yang harus ditunaikan orang tuanya adalah mengajari anaknya menulis, berenang, melempar busur panah, dan memberi rezeki dari harta yang baik.
Orang tua harus mempunyai jiwa pantang menyerah dalam mendidik anak, mulai hal-hal kecil hingga yang besar. Belajar menulis, berenang, dan melempar busur panah ternyata harus selalu dibimbing orang tua. Hal tersebut sangat berguna terhadap masa depan anak, agar bisa hidup dalam kemandirian.
Alhasil, peran orang tua sangat besar di dalam menuntun anaknya agar memiliki masa depan yang cerah. Pendidikan agama dan keterampilan adalah dua macam pendidikan yang harus diajarkan. Pendidikan agama berguna untuk keselamatannya di akhirat dan pendidikan keterampilan bermanfaat untuk kehidupan dunianya.