Pada hari Senin, 26 Februari 2025, sebuah pertemuan penting diadakan di Universitas Hafsawati Zainul Hasan (UNHASA), Genggong, Kabupaten Probolinggo, yang mempertemukan berbagai pimpinan perguruan tinggi dan lembaga pendidikan di bawah naungan Pesantren Zainul Hasan Genggong. Pertemuan ini mengusung tema “Penguatan Bersama: Kolaborasi Pengolahan Akademik” dan bertujuan untuk membahas dan merumuskan langkah-langkah strategis dalam penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta peningkatan kualitas akademik di masa depan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting dalam dunia pendidikan tinggi, di antaranya Rektor Universitas Zainul Hasan (UNZAH), Rektor Universitas Hafsawati Zainul Hasan (UNHASA), Pembantu Ketua 1 Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Zaha, serta Mudir Ma’had Aly Zainul Hasan. Juga turut hadir seluruh dekan dan ketua program studi dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam jaringan akademik ini.
Dalam pembukaan acara, Rektor UNZAH, Dr. Abd. Aziz, BA, M.Ag, menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat sinergi antar perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Pesantren Zainul Hasan Genggong. “Melalui kolaborasi ini, kita berharap dapat menciptakan suasana akademik yang lebih dinamis dan inovatif, yang tidak hanya memajukan masing-masing perguruan tinggi, tetapi juga memperkuat peran pendidikan tinggi di lingkungan pesantren,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UNHASA, Dr. H. Nur Hamim, S.KM., S.Kep.Ns., M.Kes, menekankan pentingnya integrasi antara pendidikan tinggi dan pesantren dalam mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berakhlaq mulia. “Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, harus dijalankan dengan prinsip kolaborasi antar perguruan tinggi dibawah nanungan pesantren Zainul Hasan, sehingga dapat saling mendukung dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” kata Dr. Hamim
Pembahasan utama dalam pertemuan ini adalah tentang Tri Dharma Pendidikan, yang mencakup tiga aspek utama: pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Setiap perguruan tinggi yang hadir diberikan kesempatan untuk memaparkan rencana penguatan ketiga aspek tersebut dalam konteks pengembangan akademik dan kontribusi sosial. Para peserta diskusi sepakat bahwa penguatan perguruan tinggi harus melibatkan kerja sama yang erat antara lembaga pendidikan tinggi dibawah naungan Pesantren Zainul Hasan Genggong sebagai wadah pendidikan karakter.
Pembantu Ketua 1 STIH Zaha, Dr. Muhammad Hendra, M.Pd, menambahkan bahwa lembaga pendidikan hukum seperti STIH Zaha juga memiliki peran penting dalam memberikan kontribusi terhadap pengembangan sistem hukum yang adil dan berkeadaban. “Melalui riset dan pengabdian masyarakat, kami berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam aspek hukum yang berkaitan dengan hak-hak dasar masyarakat,” ujar Dr. Hendra
Selain itu, Mudir Ma’had Aly Zainul Hasan, Ustad Ahmad Muzakki, M.H, menekankan pentingnya kolaborasi Pendidikan tinggi dibawah naungan pesantren Zainul Hasan dalam mencetak mahasiswa yang tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki pemahaman agama yang baik. “Perlu adanya kolaborasi antar perguruan tinggi dibawah naungan Pesantren Zainul Hasan Genggong untuk menguatkan pemahaman mahasiswa tentang ilmu agama dan dan ilmu umum, agar santri dapat menguasai ilmu pengetahuan yang berkembang di masyarakat tanpa melupakan akar agama mereka,” katanya.
Pada akhirnya, dalam pertemuan tersebut, semua pihak sepakat untuk menguatkan kolaborasi di berbagai bidang, baik dalam pengembangan akademik maupun sosial, guna menciptakan lulusan yang berkualitas, berbudi pekerti luhur, dan siap menghadapi tantangan global di masa depan. Melalui penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, perguruan tinggi di bawah naungan Pesantren Zainul Hasan Genggong berkomitmen untuk terus berkembang menjadi pusat ilmu yang memberikan manfaat besar bagi umat dan bangsa. (RV)