Probolinggo – Ma’had Aly Zainul Hasan Genggong sukses mengadakan kuliah umum dan bedah kitab yang terlaksana pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Tepat Pukul 09.30 pagi, antusias mahasantri sudah memenuhi aula kampus, hingga tepat pukul 10.00 acara dimulai dengan penuh khidmat.
Acara bedah kitab tersebut dilaksanakan atas rekomendasi dari Rektor Universitas Islam Zainul Hasan yakni Dr. Abdul Aziz Wahab, M.Ag,. Dan agenda kuliah umum ini akan menjadi agenda rutin menjelang Ujian di kampus Ma’had Aly Zainul Hasan Genggong.
Dalam sambutannya, Rektor UNZAH sangat memberi semangat kepada mahasantri dalam menekankan pentingnya tholabul ilmi di masa saat ini “Di zaman ini betapa pentingnya mahasantri untuk terus bersemangat belajar, terlebih untuk menyampaikan ilmu yang telah didapat dengan cara menulisnya menjadi sebuah buku, agar ilmu yang didapat tidak hanya berguna bagi diri sendiri namun juga bagi khalayak umum.” Pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Guru Besar Universitas Ibrahimiy Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Prof. Dr. KH. Nawawi Thabrani, M.Ag. selaku penylis dari Kitab Hadits fil Maqoshidus Syar’iyyah wa Tathbiqiha yang menjadi fokus utama dalam acara bedah kitab kali ini.
Dalam Diskusinya beliau menyampaikan bahwa dalam memahami hadist harus diiringi dengan paham maqosid “Memahami hadits yang tidak diiringi dengan pemahaman ilmu maqoshid, akan menimbulkan pemahaman radikal yang hanya menterjemahkan dengan harfiyah saja.”, tegas beliau.
Tentu acara ini membangun spirit mahasantri agar terus menupgrade keilmuannya terutama dalam ilmu hadist.
Dari hal inilah yang menjadi dasar bagi para mahasantri khususnya mahasantri Ma’had Aly Zainul Hasan yang fokus utamanya adalah ilmu hadits untuk senantiasa mendalami setiap pelajaran yang mereka dalami.
Lebih menariknya lagi acara kali ini sangat diapresiasi oleh segenap mahasantri, dengan sesi tanya jawab yang aktif membuat acara ini terkesan hidup, ditutup dengan doa dan pemberian cinderamata menjadi simbol berakhirnya acara tersebut.
“Saya sangat senang jika kegiatan kajian ilmiah seperti ini terus dilaksanakan, agar kami juga terdorong melihat semangat orang-orang hebat di luar sana dengan ilmunya” tutur M. Saifour Ridjall, mahasiswa semester 3.
(srj/red)