Mudir Mahad Aly Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Ust. Ahmad Muzakki bersama 30 Perwakilan Mudir atau Wakil Mudir Ma`had Aly Indonesia, baru-baru ini melakukan kunjungan ke Universitas Al-Qorowiyin di Fes, Maroko, dalam rangkaian kegiatan Penguatan Manajemen dan Sanad Ma
had Aly yang di selenggarakan di Muassasah Darul Hadits al-Hasaniyah Maroko. Universitas Al-Qorowiyin di Fes
merupakan kampus induk, sedangkan Muassasah Darul Hadits al-Hasaniyah adalah kampus yang berada di bawah naungan Universitas al-Qorowiyin. Merupakan kampus negeri di bawah naungan Kementrian Wakaf dan Urusan Keagamaan Maroko. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Subdit Pendidikan Diniyah dan Mahad Aly Kementerian Agama Republik Indonesia, yang berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat manajemen Ma
had Aly serta mempererat hubungan internasional dalam pengembangan pendidikan Islam, khususnya di Indonesia.
Universitas Al-Qorowiyin, yang merupakan salah satu universitas tertua di dunia dan diakui oleh UNESCO, memiliki peranan penting dalam sejarah pendidikan Islam. Didirikan pada tahun 859 M, universitas ini telah melahirkan banyak ilmuwan besar, baik di bidang agama, filsafat, astronomi, dan ilmu pengetahuan lainnya. Diantara alumninya adalah Ibnu Rusyd, Ibn Kholdun, Muhammad al-Bannani, Muhammad al-Ghumari dan tokoh terkenal lainnya. Kunjungan Ust. Ahmad Muzakki ke universitas ini menjadi momentum penting untuk memperluas wawasan terkait pengelolan perguruan tinggi Islam.
Kegiatan Penguatan Manajemen dan Sanad Mahad Aly ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas manajerial lembaga pendidikan Islam, terutama di pesantren, agar mampu mengikuti perkembangan zaman tanpa mengurangi nilai-nilai agama yang ada. Selain itu, kegiatan ini juga difokuskan pada penguatan sanad keilmuan yang diterima oleh para mahasantri di Ma
had Aly. Sanad yang kuat akan menjaga kualitas pendidikan agama dan memastikan kesinambungan ilmu yang diajarkan.
“Al-Qorowiyin adalah simbol penting dalam dunia pendidikan Islam. Sebagai lembaga pendidikan yang memiliki tradisi panjang dalam mengajarkan ilmu agama dan sains, kami berharap dapat belajar dari pengelolaan dan sistem pendidikan mereka untuk diterapkan di Ma`had Aly Zainul Hasan Genggong. Selain itu, kunjungan ini juga menjadi peluang untuk memperkuat hubungan antar lembaga pendidikan Islam di dunia,” ujar Ust. Ahmad Muzakki dalam wawancara setelah kunjungannya.
Selain itu, kegiatan Penguatan Manajemen dan Sanad Mahad Aly yang dilaksanakan di Institut Darul Hadits al-Hasaniyah ini juga membahas mengenai upaya untuk memperbaiki kualitas dan profesionalisme pengelolaan lembaga pendidikan Islam. Ust. Ahmad Muzakki berharap kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas Ma
had Aly Zainul Hasan Genggong, serta pesantren-pesantren lainnya di Indonesia.
Dengan kunjungan ini, Ma`had Aly Zainul Hasan Genggong berkomitmen untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum, sehingga para Mahasantri dapat menjadi pemimpin yang cerdas, berkarakter, dan bermanfaat bagi umat.